Tolak Mentah-mentah Isu Mediasi dengan Jokowi, Rizal Fadillah: Tidak Ada Gunanya

4 hours ago 7
Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M Rizal Fadillah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rizal Fadillah, turut merespons isu mediasi setelah acara Dengar Pendapat bersama Tim Percepatan Reformasi Polri yang dipimpin Prof Jimly Asshiddiqie.

Dikatakan Rizal, meski banyak isu dibahas, persoalan dugaan ijazah palsu Jokowi tetap menjadi topik utama.

“Isu mediasi mengemuka setelah acara Dengar Pendapat Refly Harun cs dengan Tim Percepatan Reformasi Polri yang diketuai oleh Prof Jimly Asshiddiqie,” ujar Rizal kepada fajar.co.id, Jumat (21/11/2025).

Namun, muncul dinamika baru setelah Refly Harun, Indra Piliang, Said Didu, Habil Mar'ati, dan Eddy Mulyadi memilih walk out.

Hal itu terjadi karena Rizal, Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma tidak diizinkan hadir dengan alasan status tersangka.

Rizal pun menilai munculnya wacana mediasi memunculkan perdebatan.

Ia mengatakan usulan itu tidak tepat karena posisi Tim Reformasi Polri jauh lebih rendah dibandingkan pengadilan, yang sebelumnya sudah berulang kali menjadwalkan mediasi namun Jokowi tak pernah hadir.

“Berulang kali pula Jokowi tidak hadir. Artinya berulang kali ijazah tidak muncul di berbagai peradilan,” tegasnya.

Rizal bilang, para tersangka, termasuk dirinya, menolak mediasi yang dianggap bernuansa negosiasi.

Ia menegaskan bahwa kasus tersebut bukan lagi persoalan antara tersangka dan Jokowi, tetapi sudah menjadi perhatian publik luas.

“Kami merasa tidak ada guna mediasi dengan Jokowi. Ijazah palsu itu kini domein publik bukan kepentingan dua pihak. Rakyat seluruh Indonesia berhak tahu," tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |