Mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. (Purn) Susno Duadji. (ANTARA/Fathnur Rohman)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Susno Duadji kembali terusik dengan kasus dugaan mark up anggaran pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Susno Duadji menyentil kasus tersebut karena dinilai tidak ada progres dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, KPK sebelumnya mengaku telah melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi pada proyek Whoosh sejak awal 2025. Dalam beberapa kesempatan, KPK menyebut adanya indikasi kuat korupsi dimana tanah negara pada bagian dari proyek Whoosh dijual ke negara dalam proses pembebasan lahan.
Karena tidak adanya progres dalam penanganan kasus dugaan markup Whoosh tersebut, Susno Duadji lantas mempertanyakan alasan sehingga penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut saat ini nyaris tidak terdengar.
"Mengapa penyelidikan dan penyidikan dugaan mark up proyek pengadaan Kreta Cepat Whoosh koq semakin nyaris tk terdengar?," kata Susno Duadji pada salah satu ciutan di akun media sosialnya.
Susno Duadji bahkan menandai khusus sejumlah lembaga terkait dalam pernyatannya itu. Seperti @KPK_RI, @KejaksaanRI, @DivHumas_Polri, @MahkamahAgung, @Danantara_ri,
@kemenhub151, @prabowo, @mohmahfudmd, @detikcom hingga @KompasTV.
Sebelumnya, Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, mengungkapkan adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































