Presiden Prabowo
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik dan Ekonomi, Heru Subagia mengomentari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengaku akan bertanggung jawab soal utang Whoosh, Dia menilainya sebagai blunder.
“Saya melihat Prabowo ini rupanya sedang tertekan, sedang menenangkan diri, dan pada akhirnya bikin blunder,” kata Heru dikutip dari sebuah video yang diterima fajar.co.id, Rabu (5/11/2025).
Ketua Kerukunan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) CIrebon Raya ini mengatakan APBN Indonesia saat ini defisit. Dia menanyakan dari mana uang untuk menanggung utang Whoosh.
“Konon kita harus bayar Rp1,2 triliun tiap tahunnya. Whoosh ini katanya, konon sangat mahal sekali biayanya. Satu kilo meternya, harus belanja Rp776 miliar. Satu kilometer, untuk membangun 142 kilometer Jakarta-Bandung,” jelasnya.
“Harus keluar biaya Rp12 hingga Rp182 triliun. Itupun bengkak. Sehingga pemerintah harus menggulirkan uang APBN lagi sebesar Rp18 triliun,” tambahnya
Kalau memang Prabowo ingin bertanggung jawab. Menurutnya Ketua Umum Gerindra itu harusnya menggunakan uang pribadi.
“Saya hanya mengingatkan kembali kepada Pak Prabowo, kalau bapak siap menanggung dan membayar cicilan kereta cepat Whoosh, monggo. Silahkan. Tapi bayar pakai uang pribadi ya Pak,” ujarnya.
Dia meminta Prabowo tak mengunakan APBN. Karena pada dasarnya, proyek tersebut dibangun dengan skema bisnis untuk bisnis.
“Jangan pakai APBN. Jangan pakai uang rakyat. Karena, Pak Purbaya juga menolak untuk menggunakan APBN kita dipakai untuk menadanai proyek yang katanya bisnis to bisnis, tanpa melibatkan APBN,” imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































