Beathor Suryadi
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, blak-blakan bercerita mengenai pentingnya transparansi kekayaan pejabat negara.
Beathor menyinggung tuduhan korupsi yang kerap muncul terhadap Presiden ke-7, Jokowi, dan menantang agar pembuktian dilakukan secara terbuka.
“Kalau kita dituduh, dituduh memfitnah Jokowi korupsi. Kita datangin rumahnya, kita bongkar, rumah itu di bawahnya ada bunker, tempat naruh uang,” kata Beathor dikutip pada Rabu (5/11/2025).
Ia menegaskan, jika memang tidak ada praktik korupsi, maka pembuktian bisa dilakukan secara terbuka kepada publik.
Dikatakan Beathor, hal tersebut bukan semata tuduhan, melainkan bentuk dorongan agar pejabat negara memberikan contoh keterbukaan.
“Kita buktikan kan, kalau benar-benar Bapak tidak korupsi, saya akan buka rumah Bapak,” ucapnya.
Beathor juga menaruh perhatiannya pada kasus-kasus besar yang melibatkan sejumlah pejabat lembaga tinggi negara.
Ia menyinggung praktik penyimpanan uang dalam jumlah besar yang disebutnya terjadi di lingkaran kekuasaan.
“Sekarang orang-orang Mahkamah Agung punya tank, mobil-mobil tempat barang itu apa namanya? Di dalam kontainer itu ada 920 miliar,” ungkapnya.
Ia menilai, banyak pihak tidak bisa menyimpan uang dalam jumlah besar di bank, sehingga mencari cara lain.
"Orang Mahkamah Agung, karena gak bisa disimpan di bank, gak bisa disimpan di rumah,” terangnya.
Beathor kemudian mengungkapkan bahwa kasus lain yang menyeret nama sejumlah orang kaya.
“Kita lihat lagi orang kaya, yang kemarin ketangkep Rp11 triliun. Itu kan gak bisa ditaruh di mana-mana. Maka begitu ditangkep, nyata uangnya ada,” tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































