Jubir PSI: Berkat Jokowi Indonesia Punya Kereta Cepat hingga Sirkuit MotoGP

8 hours ago 3
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Rabu (13/8). Foto: Setpres

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara PSI, Dian Sandi Utama, merespons tanggapan yang menyebut kondisi Indonesia sangat kondusif sebelum Jokowi jadi Presiden.

Belakangan, muncul narasi di media sosial yang menggambarkan bahwa periode tahun 2000 hingga Oktober 2014 disebut sebagai masa tenang.

Disebutkan bahwa rakyat hidup cerdas dan sejahtera, sedangkan sejak Jokowi memimpin pada akhir 2014, Indonesia dianggap memasuki masa kelam penuh perpecahan.

Menanggapi hal tersebut, Dian Sandi Utama menilai klaim itu tidak berdasar dan justru menyesatkan.

Ia menegaskan, capaian pembangunan selama satu dekade terakhir menunjukkan kemajuan nyata yang tidak bisa diabaikan.

“Justru setelah periode yang sebutkan, Indonesia punya kereta cepat, punya stadion-stadion baru, punya sirkuit MotoGP, dan lain-lain,” ujar Dian di X @DianSandiU (3/11/2025).

Dian bilang, banyak pihak yang gagal memahami bahwa perubahan besar di bawah kepemimpinan Jokowi menuntut kesiapan mental dan wawasan yang lebih maju.

“Sepertinya Pak Jokowi terlalu cepat hadir jadi Presiden bagi orang yang tidak siap dengan perkembangan zaman,” tandasnya.

Dian menganggap, kritik-kritik yang muncul terhadap Jokowi sering kali tidak proporsional dan berasal dari kelompok yang enggan beradaptasi dengan modernisasi.

Ia mencontohkan berbagai proyek strategis nasional yang membawa dampak langsung terhadap konektivitas, ekonomi daerah, hingga kesejahteraan masyarakat.

Bagi PSI, kata Dian, pemerintahan Jokowi telah meninggalkan fondasi pembangunan yang kuat untuk diteruskan oleh generasi berikutnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |