Iim Fahima: Perempuan Kalau Nikah Jangan Kehilangan Otoritas Atas Tubuhmu

7 hours ago 5
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pebisnis sosial dan aktivis, Iim Fahima berbicara soal pernikahan dalam unggahannya.

Iim membahas soal posisi seirang istri dalam berumah tangga. Kalimatnya dibuka dengan kalimat cukup menohok.

“Perempuan kalo nikah, jangan kehilangan otoritas atas tubuhmu,” ungkapnya dikutip Senin (3/11/2025).

Perempuan seharusnya tidak boleh terkungkung dalam stigma tentang harus mengikuti semua aturan-aturan tidak tertulis dalam masyarakat.

Sebut saja jika suami melarang untuk KB, jumlah anak tergantung suami, dilarang caesar, vaksin, dilarang bekerja dan sebagainya

Semua ini menurut Iim busa menjadi asal muasal yang membuat perempuan kehilangan jati dirinya sendiri setelah menikah.

“Ga boleh KB lah, musti punya anak berapa tergantung suami lah, dilarang cesar, dilarang vaksin, dilarang kerja -- sampe yang "sepele" seperti musti pake baju kayak gimana, rambut model apa. Ujungnya? Setelah menikah kehilangan diri sendiri,” sambungnya.

Namun, pandangan ini kemudian dihubungkan dengan ajaran agama yang mengajarkan istri harus patuh kepada suami.

"Tapi istri harus nurut suami. Itu ajaran agama. Ajaran agama itu mengutamakan akal sehat, makanya ayat pertama muncul adalah "iqro". Baca. Belajar. Mikir. Pahami,” jelasnya.

Iim menerangkan suami bukanlah Tuhan dalam rumah tangga yang harus disembah dituruti semua keinginannya. Tetapi, pasangan adalah mereka yang tumbuh bersama, saling belajar kesalahan.

“Bukan patuhi/taati. Suami itu bukan Tuhan versi rumah tangga. Mereka manusia juga, bisa salah, bisa belajar, dan seharusnya tumbuh bareng istrinya, bukan disembah,” imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |