Harga Gabah dan Minyakita di Sulsel Dipermainkan, DPR RI Sebut Banyak Oknum Bulog Bermain

1 month ago 39
Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar menyebut ada permainan harga gabah dan Minyakita di Sulawesi Selatan (Sulsel). Terkhusus di Daerah Pemilihannya (Dapil), Parepare.

Hal tersebut disampaikan Ismail dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR RI, Senin (3/3/2025). Bersama dengan Direktur Utama Bulog, Novi Helmy Prasetya.

“Alhamdulillah harga gabah kering panen sudah sesuai standar Rp6.500,” kata Ismail dikutip dari TV Parlemen.

Meski begitu, ia mengatakan persoalannya belum selesai. Pasalnya, masih ada oknum yang bermain.

“Tapi masalahnya tidak selesai. Ini butuh pengawasan ekstra ketata, karena kita banyak oknum yang memainkan timbangan. Harga sudah sesuai standar, timbangan pula dimainkan,” ujarnya.

“Tolong Bulog, dalam melakukan pengawasan pastikan ini dilakukan secara ketat,” tambahnya.

Selain gabah, ia mengatakan hal serupa terjadi untuk Minyakita. Di Sulsel, ia bilang harganya dijual dari ketentuan.

“Kedua, terkait dengan regulasi Minyakita. Saya mau tanya, Bulog ini Minyakitanya D1 apa D3. Di Sulsel D1 apa D2? DSL? D1.
Kenapa kok harganya dijual di atas D1?” ucapnya.

Menurut Ismail, hal tersebut selalu dijawab dengan alasan biaya pengiriman. Namun menurutnya, biayanya tak sampai segitu.

“Saya tahu jawabannya pasti akan bilang ada cost transfer. Tapi saya tahu Pak, cost transfernya harganya tidak segitu. Apa pesan yang saya mau sampaikan, banyak oknum Bulog yang bermain,” jelasnya.

Ia lalu mencontohkan, pada 2024. Oknum Bulog berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH) karena melakukan permainan harga.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |