
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli memberi pernyataan menarik terkait kasus Hasto Kristiyanto.
Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Guntur Romli menyebut kasus Hasto sama persis dengan kasus Ahok.
Dimana, dalam kasus tersebut ada Politisasi dan Kriminalisasi yang dikaitkan dengan Pemecatan Jokowi.
“KASUS HASTO, PERSIS KASUS AHOK, ADA POLITISASI, ADA KRIMINALISASI, KASUS HASTO TERKAIT DENGAN PEMECATAN JOKOWI ‼️,” tulisnya dikutip Selasa (18/3/2025).
Lanjut, ia dengan tegas mengagakan kasus Hasto adalah kasus politik bukan kasus hukum.
“Kasus Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto adalah kasus politik, bukan kasus hukum,” sebutnya.
“persis kasus Ahok tahun 2016 yang dipolitisasi & dikriminalisasi dengan kasus penodaan agama,” tambahnya.
Terkait kasus Sekjen PDIP itu yang diproses oleh KPK sebagai alat kriminalisasi.
Menurutnya, hal ini sangat berkaitan dengan pemecatan Jokowi di PDI Perjuangan.
“Kalau kasus Mas Hasto dengan menggunakan KPK sebagai alat kriminalisasi. Kasus Hasto sangat terkait dengan pemecatan Jokowi di PDI Perjuangan,” tuturnya.
Guntur juga memaparkan beberapa kronologi terkait kasus Hasto.
“Dari sisi kronologi:
-14 Desember ada utusan yg minta Jokowi tidak dipecat, Hasto mundur dr Sekjen kalau enggak akan jadi tersangka KPK kasus Harun Masiku (HM)
-16 Desember Jokowi tetap dipecat PDI Perjuangan bersama 26 orang lainnya
-18 Desember tiba2 ada perkembangan kasus Hasto di KPK
-20 Desember pelantikan Komisioner KPK yg baru
-20 Desember di hari yg sama ada Gelar Perkara kasus Hasto yg jadi tugas atau "orderan" pertama Komisioner KPK
-23 Desember penetapan tersangka Hasto dgn Sprindik yg dibocorkan kemana-mana (ini pelanggaran)
-24 Desember pengumuman tersangka Hasto stlah Sprindik dibocorkan,” paparnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: