
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tegas melarang orang tua berkumpul di sekolah anaknya. Menurutnya kebiasaan ini mengganggu.
"Saya nggak mau ke depan, anak diantar oleh orang tuanya ke sekolah, (lalu) orang tuanya ngumpul di depan kelas," kata Dedi Mulyadi, dalam akun media sosial Instagramnya, dikutip Sabtu (15/3/2025).
Pernyataan itu viral di media sosial.
Menurut Dedi, hal itu penting untuk mengantisipasi wali murid agar tidak menimbulkan tuduhan negatif ke sekolah.
Menurut dia, jika wali murid sudah kumpul, khawatir mereka saling membicarakan hal-hal negatif. Ia menganjurkan orang tua wali murid yang mayoritas ibu-ibu itu sebaiknya tidak berlama-lama jika mengantarkan anaknya ke sekolah.
"Saling ngomongin, nanti bikin klub kelas, mengintervensi gurunya, nanti ngatur, ribut, pinuh, awe-awe areweh gawe sia teh, lain cicing di imah pasakin salaki maneh, malah ngageluknguruskan budak weh di sekolah," ucap Dedi.
Dedi menegaskan, jika anak sudah berada di sekolah, maka ia sudah menjadi tanggung jawab guru. Ia menyebut keberadaan orang tua yang terus-menerus berkumpul di sekolah sangat mengganggu pembelajaran.
"Udah di sekolah urusan guru. Nanti sekolahnya pager yang tinggi, kasih gembok, kunci, nggakboleh keluar selama pembelajaran. Kolot na ge teu menang asup, nggak boleh lagi ada tumpukan motor, suruh pulang, kenapa? Mengganggu!," tegas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi yang merupakan mantan Bupati Purwakarta itu tak menginginkan ada hal negatif, jika orang tua murid terus berlama-lama berkumpul di sekolah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: