Suasana di pekuburan Beroangin saat petugas gabungan melakukan pengamanan (Foto: Muhsin/fajar)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan, membeberkan situasi terkini di wilayah Utara yang dikenal warga sebagai “Jalur Gaza” setelah perang antarkelompok terjadi.
Ridwan mengatakan bahwa aparat telah dikerahkan dalam jumlah besar untuk mengendalikan situasi. "Kita di sana itu ada 300, gabungan Polsek, Polres, dan Polda,” ujar Ridwan, Rabu (19/11/2025) malam.
Meski sejumlah kendaraan taktis (Rantis) ikut dikerahkan, namun akses lokasi yang sempit membuat mobilitas menjadi terbatas.
"Ada yang kita bawa (Rantis). Tapi watercanon tidak kita bawa, karena tidak bisa masuk ke situ. Kendaraan taktis ada dua, cuma agak sulit masuk karena sempit jalan,” jelasnya.
Ridwan menyebut kondisi saat ini relatif terkendali. Namun masih ada kelompok tertentu yang mencoba masuk ke area bentrokan.
“Semua kondusif, cuma memang masih ada kelompok yang mencoba masuk. Jadi tidak sepenuhnya orang dari Sapiria dan Borta, ada juga dari luar. Itulah yang diantisipasi,” katanya.
Ia juga menyinggung kawasan itu yang menurutnya tidak bisa dilepaskan dari maraknya aktivitas narkoba di kedua kubu.
"Memang sulit di sana (Dua-duanya itu penjual, red),” ungkapnya blak-blakan.
Ridwan menegaskan bahwa konflik di kawasan pekuburan tersebut tidak akan selesai jika hanya ditangani aparat kepolisian.
"Kalau cuma Polisi yang main di sana, tidak bagus juga. Semua stakeholder harus ada di situ. Pemerintah daerah, dinas, banyaklah yang bisa dilibatkan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menceritakan kronologi perang kelompok di Kecamatan Tallo, Makassar, yang menewaskan satu warga serta menyebabkan belasan rumah hangus terbakar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































