Sepasang suami istri mengalami luka bakar 20 persen setelah tersambar Awan Panas Guguran saat melintas di Gladak Perak, Lumajang. Foto: Dok. BPBD Lumajang
FAJAR.CO.ID, LUMAJANG -- Erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11) tampaknya mengakibatkan jatuhnya korban luka. Saat ini, setidaknya ada tiga warga yang terdata mengalami luka akibat erupsi tersebut.
Ketika korban luka bakar tersebut kini tengah menjalani perawatan media di rumah sakit.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno mengatakan ketiga korban mengalami luka bakar cukup serius akibat awan panas guguran (APG) maupun banjir lahar.
“Tiga korban luka bakar saat ini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Haryoto dengan pengawasan intensif dari tim kesehatan,” ujar Satriyo, Kamis (20/11).
Dua dari tiga korban diketahui merupakan pasangan suami istri yang tergelincir saat melintas di area Gladak Perak, Kecamatan Candipuro, ketika material panas Semeru meluncur.
“Korban atas nama Haryono (48) dan Normawati (43) warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Mereka tergelincir tumpukan material panas dan kini dirawat di RSUD Haryoto,” jelas Satriyo.
Sementara itu korban ketiga bernama Hosen (44) warga Dusun Umbulan Sumbersari, Desa Supiturang, Pronojiwo. Dia mengalami luka bakar setelah terjebak banjir lahar di dalam rumah dan kini dirawat di RSUD Pasirian.
Satriyo menambahkan jumlah pengungsi kini mencapai 191 jiwa, menurun dibandingkan malam sebelumnya. Banyak warga memilih kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang berharga dan hewan ternak. Para pengungsi tersebar di delapan titik di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Gunung Semeru sendiri mengalami erupsi pada Rabu (19/11) sejak pukul 14.13 hingga 18.11 WIB dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi hampir empat jam. Luncuran APG tercatat lebih dari 14 kilometer ke arah tenggara–selatan atau Besuk Kobokan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































