Ustaz Hilmi Firdausi: Vasektomi Haram tapi Wajib Demi Bantuan Uang dan Beras

2 hours ago 2
Foto: Instagram/Hilmi Firdausi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah sekaligus pendiri Sekolah Islam Terpadu Daarul Fikri, menyoroti kebijakan vasektomi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Di negeri yang katanya negara besar ini,
Ada wacana syarat bansos yang bikin pusing di sebuah propinsi" kata Hilmi Firdausi dilansir X @Hilmi28 Selasa, (6/5/2025).

Ia juga mengutip kalimat yang serupa yang sedang menjadi pembahasan di berbagai lapisan masyarakat.

"Bapak mau bantuan Silakan ke klinik, Tapi maaf ya, alat vital harus dibuat sedikit (unik)," tulisnya.

Lebih lanjut, ustaz Hilmi menjelaskan dari sudut pandang berdasarkan respons yang diterima masyarakat.

"Vasektomi dibilang haram di mimbar,
Tapi katanya akan jadi syarat resmi menerima bansos di Jabar. Ustadz pun bingung, jamaah terpingkal, ‘Katanya dosa, tapi kok malah jadi modal?’," ungkapnya.

"Lalu muncullah ceramah bikin heboh,
Dari ustadz ‘sensasional’ dengan gaya penuh show, kampanye itu lebih ngeri dari khamr, apalagi kalau kajian kudu bayar masuknya, itu lebih bahaya," lanjutnya.

Ustaz Hilmi juga memberikan ilustrasi berdasarkan pernyataan-pernyataan jamaah yang tiba-tiba saja muncul.

"Jamaah geleng-geleng, nyengir penuh tanya, jadi mending mabuk, dari pada ngaji harus bayar," ujarnya.

Sebagai penjelasan, ustadz Hilmi menyebut bahwa semuanya telah jelas dan terkadang ada kebijakan membingungkan, namun melewati sesuatu yang telah jelas landasan fatwa dan dalilnya.

"Padahal Allah jelas haramkan khamr, kalau haram kampanye & kajian berbayar itu fatwa dia sendiri, entah apa dalilnya," jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |