Saatnya Generasi Muda Berdaya Lewat Literasi Risiko dan Finansial

6 days ago 15
Ilustrasi - Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda terdidik menghadapi perubahan pasar kerja yang bergerak cepat, kompetisi global yang semakin ketat, dan biaya hidup yang terus merangkak naik. (ANTARA)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ketika berbicara tentang masa depan Indonesia, sama artinya dengan mempertanyakan seberapa kuat ketahanan generasi mudanya dalam menghadapi tekanan ekonomi yang kian kompleks dari tahun ke tahun.

Tantangan yang muncul tidak semakin ringan. IMF telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya 2,8 hingga 3,2 persen, dan ekonomi Indonesia pun ikut terdampak dengan pertumbuhan triwulan I yang berada di angka 4,87 persen. Konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama ekonomi nasional melambat di 4,89 persen.

Angka-angka tersebut bukan hanya rangkuman statistik, tetapi kenyataan yang membentuk ritme pengeluaran keluarga, kestabilan ekonomi rumah tangga, dan kemampuan mahasiswa menjaga fokus belajar di tengah tekanan biaya hidup yang meningkat.

Pada titik inilah penulis melihat bahwa ketahanan finansial mahasiswa bukan lagi isu kesejahteraan semata, tetapi bagian dari agenda strategis nasional yang membutuhkan cara pandang baru mengenai manajemen risiko.

Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda terdidik berdiri di persimpangan yang rumit. Mereka menghadapi perubahan pasar kerja yang bergerak cepat, kompetisi global yang semakin ketat, dan biaya hidup yang terus merangkak naik.

Namun pada saat yang sama, mereka berada pada fase hidup yang paling terbatas pengalamannya dalam mengelola risiko finansial.

Tidak sedikit mahasiswa yang masih beranggapan bahwa perencanaan keuangan hanya relevan bagi mereka yang sudah bekerja atau memiliki pendapatan tetap.

Pola pikir seperti ini perlu dipertanyakan kembali. Ketidakpastian masa depan tidak menunggu seseorang mendapatkan pekerjaan untuk mulai berdampak.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |