
FAJAR.CI.ID, JAKARTA -- Anggaran pendidikan tahun 2026 diproyeksikan mencapai Rp757,8 triliun. Angka ini tercatat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan data perkembangan anggaran pendidikan 2022-2026, alokasinya terus mengalami kenaikan besar.
Pada 2022 tercatat Rp480,3 triliun, lalu naik menjadi Rp513,4 triliun pada 2023.
Tahun berikutnya meningkat lagi Rp569,1 triliun, kemudian outlook 2025 sebesar Rp690,1 triliun hingga akhirnya ditetapkan Rp757,8 triliun di RAPBN 2026.
Namun, publik dibikin terheran-heran karena hampir setengah anggaran pendidikan tersebut dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari total Rp757,8 triliun, sekitar Rp335 triliun digunakan untuk MBG, atau setara 82,9 juta siswa di 300 ribu sekolah.
Rincian lainnya, sebesar Rp401,5 triliun diperuntukkan bagi siswa atau mahasiswa. Angka itu meliputi Bidikmisi/KIP Kuliah Rp17,2 triliun bagi 1,2 juta mahasiswa, KIP/PIP Rp15,6 triliun bagi 21,1 juta siswa, serta PDDP Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa.
Untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan, dialokasikan Rp178,7 triliun. Di antaranya TPG Non PNS Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru, TPG ASN Rp68,7 triliun bagi 1,6 juta guru, serta Tunjangan Profesi Dosen (TPD) dan Gaji Pendidikan Rp90,8 triliun untuk 80.325 dosen.
Sementara itu, untuk sekolah dan kampus, pemerintah menyiapkan Rp150,1 triliun.
Dana tersebut mencakup Sekolah Rakyat Rp24,9 triliun untuk pembangunan baru 200 lokasi (Rp20 triliun) dan operasional 200 lokasi (Rp4,9 triliun).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: