Pasca banjir bandang Sumatera
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Preciosa Kanti, angkat suara menanggapi pernyataan Ketua MPR, Ahmad Muzani, yang sebelumnya menyebut gelondongan kayu yang terbawa banjir bandang di Sumatra merupakan hasil tebangan lama.
Komentar tersebut menuai reaksi publik dan kembali memicu perdebatan mengenai penyebab bencana yang menewaskan hampir ribuan warga itu.
Kanti mengatakan bahwa pola komunikasi pejabat publik saat ini masih menggunakan pendekatan lama dan meremehkan kecerdasan masyarakat.
Ia melihat, masyarakat sudah jauh lebih kritis dan tidak mudah menerima penjelasan yang dianggap tidak masuk akal.
Ditegaskan Kanti, bahwa dulu masyarakat cenderung pasif dan menerima begitu saja pernyataan pejabat.
"Memang ada masa di mana dulu, rakyat Indonesia diam, patuh, tunduk terhadap apapun yang disampaikan para pejabat,” ujar Kanti di X @Preciosa_Kanti (4/12/2025).
Namun, menurut Kanti, kondisi tersebut kini berubah. Rakyat tidak mudah lagi dibodohi demi kepentingan elite.
“Rakyat sangat mudah dibodohi. again, itu dulu,” katanya.
Ia menekankan, banyak pejabat masih terjebak pada pola pikir lama dan tidak menyadari bahwa publik sudah semakin kritis.
"Saat rakyat sudah melek informasi dan merubah karakter sehingga menjadi sangat cerdas, para pejabatnya berjalan di tempat masih dengan karakter lama menganggap rakyat masih bodoh,” terangnya.
Kanti juga menyindir pejabat yang kerap menyampaikan pernyataan tidak logis di hadapan publik.
"Akhirnya sekarang terlihat siapa yang bodoh,” imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































