Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kembali Disorot, Dari Keracunan Siswa hingga Kualitas Makanan yang Dipertanyakan

1 month ago 50
Gibran uji coba program makan bergizi gratis di Bogor, Selasa 23 Juli 2024. (Foto: Antara)


FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi perbincangan setelah sejumlah kasus dugaan keracunan makanan terjadi di beberapa daerah. Tak hanya itu, temuan ayam mentah dalam menu MBG semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas makanan yang disajikan.

Kasus terbaru dilaporkan terjadi di Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Kalimantan Selatan, pada 26 Februari 2025. Sebanyak 13 siswa dari tiga sekolah dasar mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Mereka pun harus dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasus serupa sebelumnya juga terjadi pada 16 Januari 2025 di SDN 03 Dukuh, Sukoharjo. Sebanyak 10 siswa mengalami gejala yang sama setelah diduga mengonsumsi ayam yang sudah basi. Sementara itu, di Waingapu, Sumba Timur, pada 24 Februari 2025, pihak sekolah menemukan ayam dalam kondisi masih mentah dan berdarah. Dugaan sementara menyebutkan ayam tidak dimasak dengan benar.

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menu sayuran dalam program MBG juga terpaksa dibuang karena basi sebelum sempat dikonsumsi oleh para siswa.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai serangkaian kasus ini sebagai peringatan serius bagi pemerintah. Ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh perlu dilakukan dan bahkan menyarankan program ini dihentikan sementara jika diperlukan.

"Ini menyangkut perut anak-anak, terutama balita yang sistem pencernaannya masih sensitif. Proses memasak harus diawasi ketat dan dicek secara acak," ujar Agus.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |