Parenting yang Bikin Trauma 

5 hours ago 4
Thariq Halilintar bersama istri dan anaknya.

FAJAR.CO.ID — Trauma terjadi ketika dikau mengalami kekerasan hidup: dipukul, diperkosa, dan sering mendengar katakata kasar. Dan trauma juga terjadi di dalam keluarga yang tampak harmonis dan baik-baik saja. Kok bisa? 

Apa dampak trauma pada kehidupan dewasa? 

Luka Batin

Trauma, Kebutuhan Emosional Tak Terpenuhi 

Kita terbiasa beranggapan bahwa orang dewasa lebih matang daripada anak-anak. Tetapi bagaimana jika seorang anak yang masih rentan mesti tinggal bersama orang dewasa (orangtuanya) yang secara emosional belum matang, selama belasan atau bahkan puluhan tahun? Apa yang akan terjadi pada diri anak ini — baik ketika masih anak-anak, maupun Saat ia sudah besar dan dewasa? 

Orang tua yang tidak matang (immature parents) tidak tahu dan karenanya tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar psikologis anaknya: 

Pertama, kebutuhan akan rasa aman. Kedua, kebutuhan untuk dicintai secara terhormat. (kebutuhan untuk merasa dilihat dan didengar; untuk merasa berharga, berdaya, dan penting). 

Perkembangan Trauma 

Orangtuaku Ngapain Aja Kok Aku Trauma?

Dikau mengalami trauma emosional karena orangtuamu melakukan: 

- Mengabaikan emosimu (contoh: mereka tetap sibuk saat kau mengekspresikan perasaanmu) 

- Menyangkal atau merendahkan emosimu (contoh: “Ah, nggak mungkin kamu takut.” “Lebay, gitu aja nangis,” Malu ah, sudah besar kok masih nangis.” 

- Pembekapan emosional (emotional smothering). Secara langsung dan tidak, memintamu bertanggung jawab atas emosi orangtuamu. Contoh: “Jadi anak itu yang baik, biar Bunda nggak marah.” “Gara-garamu Papa jadi kesal.” “Yang pengertian gitu loh. Sudah tahu orangtua sibuk, malah bikin kesel aja.” 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |