Kuliah Umum UMI: Teguh Iswara Dorong Arsitektur yang Merangkul Budaya dan Ramah Difabel

17 hours ago 9
Teguh Iswara Suardi

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menghadirkan pemikiran segar dalam dunia teknik dan pembangunan melalui kuliah umum bertema “Perancangan Karya Pembangunan Daerah melalui Kolaborasi Keinsinyuran”.

Hadir sebagai pembicara utama, Teguh Iswara Suardi, ST, M.Sc.—anggota Komisi V DPR RI sekaligus Ketua Forum Insinyur Muda Sulawesi Selatan—mengajak mahasiswa dan akademisi melihat pembangunan dari perspektif yang lebih kolaboratif, inovatif, dan berakar pada budaya lokal.

Dalam pemaparannya, Teguh membagikan pengalamannya saat merancang sebuah perpustakaan daerah yang menjadi refleksi nyata dari kolaborasi antara nilai budaya, teknologi, dan prinsip keberlanjutan.

“Waktu itu saya ingin menjadikan bangunan ini bukan hanya tempat membaca, tapi juga ruang untuk merayakan kekayaan budaya kita. Jadi, kami hadirkan unsur-unsur lokal seperti bentuk lontar, motif tradisional, dan tulisan-tulisan khas yang mengelilingi bangunan dalam interpretasi modern,” jelasnya.

Desain tersebut juga mengutamakan inklusivitas. Teguh menuturkan, “Kami merancang RAM yang mengelilingi bangunan, supaya teman-teman penyandang disabilitas bisa mengakses semua area dengan mudah. Anak-anak pun senang, karena jalurnya bisa mereka jadikan tempat bermain sambil belajar.”

Ia menambahkan bahwa ruang publik harus menjangkau semua kalangan—dari anak-anak hingga orang tua, dari pejalan kaki hingga pengguna kursi roda.

Efisiensi energi juga menjadi fokus utama. Bangunan itu didesain agar terang di siang hari tanpa banyak menggunakan listrik, berkat skylight alami dan panel aluminium berbentuk lontar yang sekaligus menjadi pelindung dari panas. “Kami ingin membuktikan bahwa arsitektur bisa ramah energi tanpa mengorbankan kenyamanan maupun nilai estetika,” tambah Teguh.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |