Kemerdekaan adalah Rahmat, Kesehatan adalah Nikmat; Refleksi 80 Tahun Indonesia

15 hours ago 6
dr Wachyudi Muchsin

Oleh: dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes C.Med
(Praktisi Kesehatan - Dosen Universitas Islam Makassar)

80 tahun sudah Sang Saka Merah Putih berkibar di langit Nusantara. Kemerdekaan ini bukanlah hadiah, melainkan hasil cucuran darah, keringat, dan air mata para pendiri bangsa. Mereka berkorban jiwa raga agar anak cucu dapat hidup merdeka, berdiri tegak tanpa belenggu penjajahan. Maka tak berlebihan bila kita menyebut kemerdekaan sebagai rahmat, sebuah karunia agung yang harus kita jaga dengan penuh rasa syukur.

Namun, kemerdekaan sejati tak berhenti pada kedaulatan politik dan ekonomi. Kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat Indonesia terbebas dari penderitaan, penyakit, dan ketidakadilan dalam mengakses hak dasar untuk hidup sehat. Di titik inilah kita memahami bahwa kesehatan adalah nikmat. Tanpa tubuh yang sehat, kemerdekaan hanya tinggal simbol; tanpa rakyat yang sehat, bangsa ini rapuh menghadapi tantangan zaman.

Hari ini, di usia 80 tahun Indonesia merdeka, kita dihadapkan pada berbagai ancaman baru: obat palsu, makanan berbahaya, penyakit menular, hingga gaya hidup yang kian menjauhkan kita dari pola hidup sehat. Ancaman ini tak kasat mata seperti penjajah dahulu, namun dampaknya dapat melumpuhkan generasi dan menggerogoti masa depan bangsa.

Menghargai jasa para pahlawan tidak cukup dengan mengenang, tetapi dengan meneruskan perjuangan mereka. Jika dulu mereka merebut kemerdekaan dengan bambu runcing, maka hari ini kita melanjutkannya dengan ilmu pengetahuan, regulasi yang kuat, dan keteguhan moral untuk melindungi setiap nyawa rakyat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |