Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Dokumen PDIP.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa bencana alam khususnya banjir dan tanah longsor yang melanda berbagai wilayah di Indonesia, menjadi atensi khusus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tidak heran, pada acara Konferensi Daerah dan Cabang PDIP Jawa Barat, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memilih mengangkat tema “Sabilulungan Ngarawat Bumi”.
Tema itu sekaligus menjadi momentum untuk merumuskan sikap politik partai terkait gerakan merawat bumi secara menyeluruh.
"Berbagai kejadian bencana alam dengan skala masif di sejumlah provinsi adalah peristiwa nasional yang harus kita sikapi bersama. Ini menjadi pengingat bahwa alam sedang marah. Karena itu, seluruh rakyat Indonesia wajib bergotong royong mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam membantu mereka yang terdampak," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dia menegaskan bahwa rangkaian bencana ekologis yang terjadi di berbagai daerah merupakan sinyal kuat bahwa alam sedang “marah”.
Ia menilai, seluruh komponen bangsa harus kembali pada politik yang berpihak pada kelestarian lingkungan dan keselamatan manusia.
Ia menjelaskan, komitmen PDIP terhadap lingkungan bukan hal baru. Di Jawa Barat, PDIP mencatatkan sejarah dengan gerakan penyelamatan mata air di Citarum, serta penataan Sungai Ciliwung sebagai jalan peradaban.
Hasto menilai bahwa kerusakan ekologis terjadi secara sistemik, terutama dari kebijakan pembangunan yang tidak terkendali, alih fungsi lahan besar-besaran, hingga pembiaran terhadap praktik illegal logging dan tambang ilegal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































