Bahlil Buka Peluang Insentif untuk Mobil Hidrogen di RI

12 hours ago 6
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan pemberian insentif bagi kendaraan berbahan bakar hidrogen apabila ada investor yang berminat menanamkan modalnya di sektor tersebut.

"Kami lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi (hidrogen). Kami minta proposal mereka. Kalau oke, kami akan jalankan (insentifnya)," ujar Bahlil usai membuka acara Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 yang digelar di Jakarta pada hari Selasa.

Ia menjelaskan bahwa proses masuknya mobil hidrogen ke pasar Indonesia akan mengikuti pola serupa seperti pada saat mobil listrik mulai dikembangkan.

Bahlil pun menyinggung keterlibatannya dalam proses investasi Hyundai ketika perusahaan otomotif asal Korea Selatan tersebut membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, di mana ia saat itu menjabat sebagai Menteri Investasi dan turut memediasi proyek tersebut.

"Nanti tinggal lihat, variabel mana yang pemerintah bisa hadir untuk memberikan insentif agar memungkinkan dia melakukan investasi," lanjutnya.

Hingga kini, regulasi yang mengatur tentang ekosistem mobil hidrogen memang belum tersedia, mengingat teknologi hidrogen masih tergolong baru di Indonesia.

Proses penyusunan regulasi akan melibatkan diskusi mendalam dengan para pelaku industri hidrogen, terutama dalam merespons ketertarikan investor asing maupun domestik terhadap sektor ini.

Jika potensi pasar hidrogen tumbuh signifikan dan ekosistemnya mulai terbentuk dengan baik, maka pemerintah akan mulai menyesuaikan langkah kebijakan yang ada.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |