
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus mengupayakan pembangunan ekonomi hijau atau green economy.
Gubernus Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman bahkan menyebut sudah menyiapkan anggaran untuk melakukan kajian hingga 100 tahun ke depan.
“Kita harus menggalakkan sekarang ekonomi hijau, kita sudah siapkan anggaran untuk kajian terkait 100 tahun perencanaan ke depan,” kata Andi Sudirman.
Dengan menggunakan metode one hundred years return, perencanaan akan berpacu dengan melihat fenomena yang terjadi seratus tahun kemarin untuk merencanakan 100 tahun ke depan.
Dengan adanya metode atau cara seperti ini pengelolaan bantuan kepada masyarakat untuk penanaman akan lebih mudah dan efektif.
“Dengan begitu kita akan tahu dibantu bibit dimana, cocoknya apa, kalau di gunung-gunung ketinggian, sesuaikan bantuan-bantuannya,” jelasnya.
Gubernur Sulsel itu telah membahas dengan sejumlah Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan terkait pola pembinaan carbon trade.
“Jadi kalau misalkan ada petani yang lahannya di ketinggian mereka usahanya selama ini misalnya jangka pendek dan berpotensi menyumbang kontribusi pada perubahan iklim, maka kita minta perusahaan untuk membayar per pohon,” sebutnya.
“Carbon trade misalnya mungkin seribu per pohon atau 10 ribu, tergantung jumlah luasan sehingga dia dibayar untuk memelihara pohon itu,” tuturnya.
Metode yang digunakan ini diharapkan bisa dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap lingkungan.
“Inilah perencanaan kita mau. Dan beberapa karena mereka punya jaminan reklamasi termasuk penanaman pohon dan dibanding tanam-tanam pohon tidak ada yang pelihara lebih baik dipelihara oleh masyarakat,” terangnya. (Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: