FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Tensi makin tegang anatra China atau Tiongkok dengan Jepang. Di antara kedua negara besar di Asia Timur itu, siapa yang militernya paling kuat?
Sebelum menjawab peranyaan itu, perlu diketahui akibat panasnya hubungan kedua negara. Dimulai dari pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi.
Takaichi mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan dapat menjadi dasar Jepang mengerahkan pasukan. Karena dianggap sebagai collective self-defense.
Dia mengatakan pihaknya tidak tinggal diam jika Taiwan diserang. Takichi menganggapnya sebagai ancaman langsung terhadap negaranya.
Pernyataan itu pun ditimpali Kementerian Luar Negeri China. Dia meminta Takaichi menarik ucapannya.
Sementara itu, Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, mengunggah komentar bernada ancaman di media sosial langkah yang memperburuk sentimen publik di Jepang.
Ketegangan meningkat drastis hingga China mengeluarkan larangan perjalanan ke Jepang. Serta menunda perilisan anime Jepang, dan mengancam akan mengambil tindakan tegas dan keras.
Lalu, apa arti konflik ini bagi Asia Timur? Serta bagaimana kekuatan militer kedua negara?
Diktutip dari JawaPos, pertanyaan itu bisa dijawab dari melihat berbagai aspek. Walau tidak sepenuhnya menggambarkan kesiapan militer di dunia nyata.
Berikut perbandingannya:
- Indeks Kekuatan Militer
Jika melihat PowerIndex 2025, perbedaan kekuatan China dan Jepang tampak seperti raksasa melawan petarung teknis yang lincah.
- China: 0,0788 (peringkat 3 dunia)
- Jepang: 0,1839 (peringkat 8 dunia)
Semakin kecil angka PowerIndex, semakin kuat posisi militer negara tersebut.
Artinya, secara struktur dan kapasitas konvensional, China unggul dalam hampir semua aspek meski faktor geografis Jepang sebagai negara kepulauan tetap menjadi kekuatan defensif alami yang signifikan.
- Tenaga dan Mobilisasi
Dalam hal sumber daya manusia, China berada pada level berbeda:
- Populasi China: 1,41 miliar
- Populasi Jepang: 123 juta
- Personel aktif China: sekitar ±2,5 juta
- Personel aktif Jepang: sekitar ±261 ribu
Kesenjangan ini menunjukkan potensi mobilisasi China dalam perang jangka panjang, meski angka besar tidak selalu menjamin efektivitas strategis.
- Kekuatan Udara
China unggul dari sisi jumlah:
- Pesawat total China: 3.309
- Pesawat total Jepang: 1.443
Pesawat tempur: - China: 1.212
- Jepang: 217
Namun Jepang tetap kompetitif melalui kualitas mulai dari sistem avionik, jaringan komando modern, hingga kolaborasi teknologi dengan Amerika Serikat.
Jepang bermain pada presisi dan efisiensi, sementara China pada kuantitas.
- Kekuatan Darat
Keunggulan China sangat terasa:
- Tank: China 6.800 unit vs Jepang 521
Kendaraan lapis baja: China ±144.000 vs Jepang ±31.000
Artileri self-propelled: China 3.490 vs Jepang 149
Roket artileri: China 2.750 vs Jepang 54
Modernisasi PLA (People’s Liberation Army) menandai persiapan China menghadapi konflik intensif di banyak front.
- Kekuatan Laut
Pertumbuhan angkatan laut China sangat signifikan:
- Total kapal: China 754 vs Jepang 159
- Kapal induk: China 3 vs Jepang hanya memiliki kapal induk helikopter yang bisa mengoperasikan F-35B
- Kapal selam: China 61 vs Jepang 24
Meski begitu, Jepang unggul dalam teknologi anti-kapal selam, sonar, dan operasi maritim presisi faktor yang membuatnya jauh lebih tangguh dibandingkan angka di atas kertas.
- Logistik
China unggul dalam skala besar:
- Bandara: sekitar 531
- Merchant marine: data bervariasi, namun China termasuk salah satu armada dagang terbesar dunia
Jepang justru unggul pada: - Jumlah pelabuhan besar: Jepang 163 vs China 66
Mobilitas maritim Jepang terkenal cepat, efisien, dan sangat terorganisir—modal penting untuk pertahanan kepulauan.
- Keuangan
- Anggaran pertahanan China: USD 266 miliar
- Anggaran pertahanan Jepang: USD 57 miliar
- Cadangan devisa China: USD 3,45 triliun
China mempunyai kemampuan finansial besar untuk modernisasi militer berkelanjutan. Jepang fokus pada teknologi presisi, seperti sistem rudal, sensor, dan pertahanan terpadu.
- Sumber Daya Alam
China memiliki keunggulan signifikan dalam produksi energi nasional (batubara, minyak, gas).
Jepang, sebaliknya, sangat bergantung pada impor energi kondisi yang bisa melemahkan daya tahan perang panjang. - Geografi: Keunggulan Alami Jepang
Meski China unggul secara angka, Jepang memiliki keuntungan geografis:
- Sebagai negara kepulauan, Jepang sangat sulit diinvasi.
- Setiap pasukan asing harus melewati jalur laut yang dapat dikunci oleh Jepang dan sekutunya.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































