
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tembok pembatas jalan yang menghalangi akses warga di row 47 Pantai Indah Kapuk (PIK) menciptakan kesenjangan antara warga PIK dan warga di Kelurahan Kapuk Muara.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, ngamuk dan memerintahkan untuk membongkar tembok pembatas jalan itu Rabu (19/2/2025).
Pria yang akrab disapa Ara itu meminta akses jalan yang kini tertutup tembok ini harus dibuka kembali. PT Lumbung Kencana Sakti dan PT Mandara Permai yang memasang tembok pembatas antara warga PIK dan warga Kelurahan Kapuk Muara diperintahkan segera membuka akses jalan demi kepentingan masyarakat.
“Di balik ini ada dua PT, satu PT Lumbung, satu PT Mandara. Jalannya yang bebaskan [Pemprov] DKJ (Daerah Khusus Jakarta, red) sesuai aturan, yang bangun DKJ, yang menetapkan penetapan lokasi (penlok) DKJ. Begitu selesai, saya akan datang lagi untuk membuka tembok 47 meter kurang lebih, untuk kepentingan rakyat, untuk bisa bersosialisasi dan tidak ada lagi eksklusivitas,” kata Ara.
Ara menginstruksikan Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) segera membongkar tembok dan membangun kembali akses jalan tembus tersebut agar warga bisa kembali lalu lalang dengan mudah.
Dia mengaku setuju untuk membongkar tembok yang menutup akses jalan karena tidak boleh ada yang eksklusif.
"Kita Indonesia ini harus menyatu, ya. Tidak boleh ada [yang] eksklusif,” kata Ara.
Penolakan pembangunan tembok yang membatasi akses jalan perumahan PIK dengan warga sekitarnya telah disuarakan oleh Forum Warga Kapuk Muara.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: