
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- SN (45), ayah korban kekerasan seksual di Kecamatan Manggala, kota Makassar, tidak kuasa menahan tangis saat menceritakan perbuatan terduga pelaku.
Saat ditemui awak media, SN mengatakan bahwa anaknya yang masih berusia delapan tahun telah menjadi korban sejak kelas 1 Sekolah Dasar (SD).
"Sekarang anakku sudah kelas 3 SD," ujar SN sambil menyeka air matanya (27/2/2025).
Emosi dalam diri SN semakin berkecamuk usai mengetahui bahwa terduga pelaku berinisial I merupakan guru mengaji anaknya di salah satu Masjid yang tidak jauh dari kediamannya.
"Usia 15 tahun, tapi dia kelas 3 smp di Kota Makassar. Dia pengajar di Masjid," sebutnya.
Diungkapkan SN, selain di Masjid, terduga pelaku yang kerap dipanggil Ustaz oleh anak-anak yang belajar mengaji di Masjid itu juga melakukan aksi bejat di kediamannya.
"Anak saya lama pulang, ternyata dia lakukan di rumahnya. Saya sayangkan karena tempat kejadian juga di dalam Masjid," sesalnya.
Modusnya, kata SN, ketika anaknya diajak ke rumah terduga pelaku, ia diiming-imingi kerupuk, uang, hingga handphone untuk bermain game.
"Baru ditau setelah ajakan main futsal (Minggu lalu). Curiga istri saya, langsung diambil anakku (dari lapangan futsal)," terangnya.
Pemilik lapangan saat itu sempat memperingati istrinya agar berhati-hati jika bergaul dengan terduga pelaku. Sebab, ia memiliki rekam jejak kurang bagus.
"Sudah pernah kejadian. Bodohlah kamu sebagai orang tua kalau masih membiarkan anakmu bergaul dengan ustaz itu," timpalnya mengikuti gaya bicara pemilik lapangan futsal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: