
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Nicho Silalahi kembali menyoroti dugaan permainan kotor dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi di lapangan, di mana masyarakat kerap kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi seperti Pertalite.
"Datang ke SPBU sering kali Pertalite kosong dengan berbagai alasan," ujar Nicho di X @Nicho_Silalahi (26/2/2025).
Sementara itu, kata Nicho, Pertamax yang tersedia justru diduga merupakan hasil oplosan.
"Akhirnya rakyat terpaksa ngisi Pertamax, sialnya beli Pertamax namun yang diisi ke tangki bahan bakar justru oplosan Pertalite," cetusnya.
Nicho menilai bahwa masalah ini bukan hanya terjadi di tingkat SPBU, tetapi juga melibatkan pihak yang lebih besar.
"Kirain selama ini bangsatnya cuma ada di SPBU tapi ternyata anjingnya dari Pertamina," Nicho menuturkan.
Tak hanya mengkritik dugaan kecurangan ini, Nicho juga menyerukan agar pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, bertindak tegas dalam memberantas praktik korupsi di sektor energi.
"Oh ya pak Prabowo, sudah saatnya berlakukan hukuman mati pada koruptor," tukasnya.
Ia bahkan mengusulkan penerapan hukuman mati bagi para koruptor, khususnya yang merugikan negara dan rakyat kecil.
"Negara harus menyita seluruh hartanya demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap skandal korupsi dalam ekspor-impor minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina.
Salah satu modus yang dilakukan adalah memanipulasi bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 menjadi RON 92 sebelum dipasarkan, menyebabkan kerugian negara yang mencapai Rp 193,7 triliun.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: