Said Didu Sebut Indonesia Butuh Presiden Baru, Tidak Lagi di Bawah Bayang-bayang Jokowi

1 week ago 10
Said Didu

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyebut Indonesia butuh presiden baru. Ia berharap terjadi di 20 April 2025.

“Untuk memperbaiki multikerusakan yang dibuat oleh rezim Joko Widodo, Indonesia membutuhkan Presiden Baru - bukan Presiden dibawah bayang-bayang mantan Presiden Joko Widodo dan Oligarki,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Kamis (10/4/2025).

Didu mengatakan secara dejure Prabowo menjabat Presiden selama enam bulan pada 20 April 2025. Berbeda dengan defacto.

“Tapi secara defacto banyak pihak berpendapat bahwa rezim Prabowo saat ini masih merupakan periode ketiga pemerintahan Joko Widodo,” ujarnya.

Pandangan tersebut, kata Didu didasarkan pada empat fakta. Pertama
wakil Presiden adalah putra Joko Widodo, kedua kabinet Prabowo didominasi oleh orang-orang loyalis Joko Widodo.

Ketiga sering sekali Presiden Prabowo meminta arahan atau menghadap mantan Presiden Joko Widodo. Terakhir, pada beberapa kesempatan, Presiden Prabowo memuji dan menyatakan bahwa Jokowi adalah guru politiknya.

“Rakyat menaruh harapan besar memiliki Presiden baru - bukan Presiden boneka - untuk melakukan perbaikan atas semua kerusakan yg dibuat oleh mantan Presiden Joko Widodo bersama Oligarki selama 10 tahun memimpin Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, ia mengatakan masyarakat sipil mengidentifikasi bahwa terdapat 4 (empat) tanda Pak Prabowo sudah dapat dipercaya sebagai Presiden baru - bukan Presiden boneka mantan Presiden Jokowi.

Empat hal itu adalah Presiden Prabowo menjadi Presiden yg mandiri, yaitu bebas dari pengaruh Jokowi dan Oligarki. Kedua, berani melakukan pemberantasan korupsi secara tuntas.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |