
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ahli Digital Forensik, Rismon Hasiholan Sianipar meminta Bareskrim Polri memeriksa internal Universitas Gadjah Mada (UGM). Terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi.
“Bareskrim harus periksa internal UGM,” kata Rismon dikutip dari unggahannya di X, Rabu (14/5/2025).
Itu ia dasarkan pada sejumlah pengesahan skripsi yang terbit pada 1985. Tahun yang sama saat skirpsi Jokowi disahkan.
“Siapa yang mereproduksi sejumlah lembar pengesahan skripsi berikut (salah satunya Sigit Hardwinarto, mantan dirjen KLHK),” ujarnya.
“Berani?” tambah Rismon.
Sebelumnya, ia mengunggah lembar pengesahan skripsi Jokowi. Lalu membandingkannya dengan pengesahan skripsi di tahun sama yang dikeluarkan Insitut Teknologi Massachusetts.
Kampus tersebut merupakan kampus ternama di Cambridge, Amerika Serikat. Dikenal dengan sebutan MIT.
“Di MIT 1985, lembar pengesahan masih menggunakan IBM Electric Typewriter,” kata Rismon dikutip dar unggahannya di X, Selasa (13/5/2025).
Sementara itu, kara Rismon, pengesahan skripsi Jokowi sudah menggunakan Microsoft Word. Padahal, menurutnya belum ada di tahun tersebut.
“Namun di UGM, Joko Widodo sudah menggunakan MS.WORD yang belum ada tahun 1985,” terangnya.
Ia pun meminta Jokowi untuk melakukan sebuah pengakuan.
“Sudahlah Jokowi, mengaku saja, rakyat tentu memaafkan kok!” pungkasnya.
Diketahui, Rismon bersama sejumlah tokoh dilaporkan oleh Peradi Bersatu. Terkait tudingan ijazah palsu Jokowi.
"Kami resmi telah melaporkan yang berprofesi sebagai ahli atau ilmuwan dengan inisial RS (Roy Suryo)," ujar Wakil Ketua Peradi Bersatu, Lechumanan, dalam keterangannya pada Senin (28/4/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: