Prabowo Sebut Hanya 200 Orang Keracunan MBG dari Jutaan Penerima, Zainal Arifin Mochtar: Satu Orang Tetap Nyawa

5 hours ago 6
Arsip foto - Seorang anak bersiap menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 yang berlabuh di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (23/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU Arsip foto - Seorang anak bersiap menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 yang berlabuh di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (23/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyebut hanya 200 orang dari jutaan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) yang keracunan. Hal itu menuai protes.

Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar menyoal pernyataan itu. Ia menilai ungkapan Prabowo hanya melihat nyawa sebagai angka.

“Awalnya saya kira hanya anak buah yang keselip lidah dengan menganggap manusia, keracunan dan nyawa "hanya" angka,” kata pria yang karib disapa Uceng itu, dikutip dari unggahannya di X, Selasa (6/5/2025).

Pernyataan tersebut, menurut Uceng menjelaskan, bahwa antara Prabowo dan timnya punya pemahaman yang sama.

“Ternyata bapak ini juga sama, sebagai pemimpin ia setali tiga wang. Komunikasi dan pemahaman sama parahnya dengan timnya,” ujarnya.

Dosen Universitas Gadjah Mada itu pun menyarankan, agar Prabowo belajar penyusunan Undang-Undang (UU). Di situ, kata dia, satu orang pun bisa membatalkan UU.

“Ada baiknya ia belajar dari penyusunan UU sebagai sebuah kebijakan, jangankan 0.1%, hanya 1 orang pemohon bisa dipakai sebagai alasan untuk membatalkan UU di MK. Apalagi hanya kebijakan sepihak pemerintah macam MBG,” usulnya.

“Ayolah pak elok dikit. Satu orang tetap adalah kemungkinan satu nyawa. Satu nyawa tetap berarti. Kecuali kalau isi kepala sudah tak peduli dengan itu…,” tambahnya.

Pernyataan Prabowo itu disampaikan saat sidang kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta pada Senin 5 Mei 2025.

Ia menyebut persentase orang yang keracunan karena MBG hanya 0,005 persen.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |