PHK Massal Guncang Indonesia, Selain Sritex, Ribuan Karyawan KFC, Yamaha, dan Sanken Juga Kehilangan Pekerjaan

1 month ago 54
Ilustrasi - Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc/aa. (HO/Antara)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengejutkan datang dari dunia industri dan ritel di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.

Bahkan, akun Instagram @nyinyir_update_official menyebut gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal melanda beberapa perusahaan besar. Bukan hanya Sritex, tetapi juga ada KFC Indonesia, Yamaha, dan Sanken.

Ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian akibat berbagai faktor, mulai dari kerugian finansial hingga penutupan pabrik.

Industri alat musik ikut terkena imbas PHK besar-besaran. Yamaha, melalui divisi musiknya di Indonesia, mengumumkan rencana penutupan dua pabriknya tahun ini.

Akibatnya, sebanyak 1.100 pekerja harus kehilangan pekerjaan.

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, juga mengalami pukulan berat.

Perusahaan ini mencatat kerugian hingga Rp558 miliar pada kuartal ketiga 2024.

Faktor penyebabnya diduga akibat pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 yang belum optimal serta krisis berkepanjangan di Timur Tengah.

Dampak dari kondisi finansial yang memburuk, KFC Indonesia telah menutup 47 gerai hingga September 2024, yang berujung pada PHK terhadap 2.274 karyawan.

Keputusan PHK ini menuai kritik dari serikat pekerja karena dianggap dilakukan secara sepihak tanpa komunikasi yang memadai dengan pengurus serikat.

Perusahaan elektronik asal Jepang, PT Sanken Indonesia, juga mengumumkan PHK massal pada tahun 2025.

Sebanyak 400 pekerja akan terkena PHK pada Juni 2025, setelah sebelumnya 500 karyawan lebih dulu diberhentikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |