Petinggi MUI dan Muhammadiyah Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Memuluskan Pembentukan Israel Raya

1 week ago 20
Kondisi Jalur Gaza, Palestina.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia mendapat penolakan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah. Evakuasi warga Gaza dinilai bagian dari strategi Israel dan Amerika Serikat untuk pengosongan wilayah Palestina dan pembentukan Israel Raya.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mempertanyakan urgensi Indonesia menjalankan rencana evakuasi warga Palestina keluar dari Gaza. Rencana Presiden Prabowo mengevakuasi 1000 warga Gaza dinilai selaras dengan kepentingan Israel dan proposal relokasi yang sempat disuarakan oleh Presiden AS, Donald Trump.

"Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika? Bukankah mereka sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Gaza harus dipertimbangkan. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi itu memperingatkan, jika rencana mengevakuasi warga Palestina keluar dari Gaza terlaksana, Israel akan lebih leluasa menempatkan warganya di wilayah Gaza.

Bahaya jangka panjang dari pengosongan Gaza setelah mengevakuasi warganya, berpotensi menjadi bagian dari proyek Israel Raya.

"Yerusalem dulu milik Palestina, sekarang sudah diduduki dan dijadikan ibu kota Israel. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama," ujarnya.

Buya Anwar juga mengingatkan bahwa kelima negara yang dikunjungi Presiden Prabowo—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania—memiliki sejarah hubungan diplomatik atau ekonomi dengan Israel. Ia menyarankan agar bantuan untuk rakyat Gaza tetap diberikan, tetapi tidak dalam bentuk evakuasi massal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |