Peneliti Hutan UGM Ungkap Penyebab Banjir Bandang Sumatera

3 hours ago 8
Pasca banjir bandang Sumatera

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dr. Ir. Hatma Suryatmojo, dosen dan peneliti Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, mengurai bahwa struktur geomorfologi Sumatera membuat wilayah ini memang rentan terhadap luapan besar saat hujan turun.

Lereng-lereng terjal dari Aceh hingga Lampung mengalirkan air langsung ke dataran rendah, sementara kipas vulkanik menjadi area yang kini banyak ditempati masyarakat. Jalur alami ini mempercepat aliran dan membawa material dalam jumlah besar ketika intensitas hujan meningkat.

"Dengan pola seperti itu, hujan deras pasti membawa material dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi,” ujarnya dikutip dari situs resmi UGM, Senin (8/12).

Menurut Hatma, banjir bandang yang membawa kayu-kayu dan sedimen itu tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekologis yang kian menurun.

Pembukaan lahan di daerah hulu, pemukiman yang merangkak naik ke dataran tinggi, serta perubahan fungsi hutan memperbesar limpasan permukaan. Ketika hutan hilang, kemampuan tanah menahan air ikut runtuh dan debit puncak tak lagi dapat dikendalikan.

“Para pihak yang menjadi kontributor dosa ekologis itu sudah saatnya berhenti,” tegas dia.

Ia menegaskan bahwa secara alami hutan memiliki kemampuan besar untuk menahan air hujan. Bahkan dalam kondisi ideal, hingga sepertiga air dapat tertahan di tajuk dan lebih dari separuh meresap ke dalam tanah sebelum mencapai permukaan. Ketika tutupan hutan berkurang, seluruh volume air bergerak serentak menuju sungai dan mempercepat terjadinya banjir.

"Neraca airnya pasti berubah dan debit puncaknya meningkat drastis,” ungkap Hatma.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |