6 hours ago
9
FAJAR.CO.ID, SIDENRENG RAPPANG – Peternakan ayam petelur di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dikenal sebagai salah satu sentra produksi telur terbesar di Indonesia Timur.
Namun, di balik potensinya, para peternak kerap menghadapi dua masalah klasik: serangan lalat di sekitar kandang yang mengganggu produksi dan belum adanya pencatatan keuangan yang rapi untuk mengelola usaha.
Menjawab persoalan ini, tim dosen Universitas Hasanuddin yang diketuai Drh. Baso Yusuf, M.Sc bersama anggota Drh. Zainal Abidin Kholilullah, M.Kes dan Drh. Farida Nur Yuliati, M.Si, melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pada pengendalian ektoparasit dan manajemen keuangan berbasis digital.
Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif selama enam bulan, terhitung mulai Juni hingga November 2025, di Kelompok Ternak Mitra Bina Mandiri, Desa Bulo, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap.
Dalam program ini, tim memperkenalkan strategi Integrated Pest Management (IPM) yang menggabungkan penggunaan perangkap serangga UV (electric insect killer), penyemprotan insektisida berbahan aktif Deltamethrin, dan larvasida Cyromazine yang dicampur ke dalam pakan ayam. Cara ini terbukti lebih efektif dan ramah lingkungan dibanding metode lama yang masih sporadis.
Selain aspek teknis peternakan, peternak juga dilatih menggunakan sistem pencatatan keuangan digital berbasis spreadsheet. Dengan sistem ini, mereka bisa lebih mudah memantau arus kas, membuat laporan laba rugi otomatis, hingga mempersiapkan dokumen untuk mengakses pembiayaan formal seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
