Pemprov Sulsel Disarankan Perkuat Cadangan Pangan, Ingatkan Risiko Kenaikan Harga

9 hours ago 4
Pekerja di gudang Bulog Randugarut, Kota Semarang, mengangkut beras impor asal Kamboja yang tiba melalui PPelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis. (ANTARA/I.C. Senjaya)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) disarankan untuk memperkuat cadangan pangan.

Hal ini diingatkan untuk mengantisipasi gejolak harga dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Bodro Pambuditomo, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jl urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (22/7/2025).

Dalam kesempatan ini ia menyampailan berbagai catatan penting untuk Sulsel telah dibahas dalam rapat dengan Pemprov.

“Catatan penting yang kita bahas dalam rapat adalah perlunya memperkuat cadangan pangan. Karena meskipun daerah ini surplus dan panen sudah selesai, kita tetap harus siap menghadapi risiko kenaikan harga,” kata Bodro Pambuditomo

Lanjut, ia menyebut cadangan pangan yang kuat memungkinkan pemerintah melakukan intervensi stabilisasi.

Selain itu, hal ini juga bermanfaat dengan mengguyur pasar menggunakan stok cadangan berharga rendah. Ini dinilai efektif menekan harga di tingkat konsumen.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas level pemerintahan dalam menjaga stabilitas pangan.

“Kolaborasi harus dilakukan secara berlapis. Mulai dari pemerintah daerah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Bahkan sampai ke tingkat desa,” ungkapnya.

Harga sejumlah komoditas, khususnya minyak goreng, relatif stabil di Sulsel berkat intervensi dari Bulog.

“Minyak goreng yang disalurkan Bulog, setelah kami cek di pasar, harganya cukup terkendali. Ini penting karena menjaga harga berarti menjaga daya beli dan investasi masyarakat,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |