Menhut Raja Juli Temui Kapolri, Sudah Kantongi Nama Perusahaan Pemilik Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera?

3 days ago 16
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni berkoordinasi dengan jajaran petinggi Polri terkait dugaan kasus pembalakan liar di Sumatera

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengklaim sudah mengantongi data awal terkait asal-usul tumpukan kayu gelondongan yang hanyut bersama banjir bandang di Sumatera. Ia mengaku, timnya telah mengidentifikasi terhadap subjek hukum yang diduga terlibat sudah dilakukan.

"Belum pada tahap pemeriksaan tapi identifikasi subjek-subjek hukum yang mungkin terlibat sudah dilakukan," jelasnya kepada awak media di Mabes Polri, Kamis (4/12).

Raja Juli menjelaskan, temuan awal yang dihimpun tim mengarah pada sejumlah kemungkinan. Apakah itu berasal dari ilegal logging dari pembukaan lahan sawit atau tambang kemudian kayu ditumpuk ketika ada banjir longsor terdorong ke sungai.

Atau apakah itu dari Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) jadi hutan yang ada di area pengelolaan lain jadi hutan yang tidak di kawasan tapi di areal penggunaan lain (APL).

"Itu jadi salah satu modus pencurian kayu itu yang akan bersama-bersama dalami dan nanti akan dilaporkan," ungkapnya.

Ia menegaskan, penyelidikan belum memasuki tahap pemeriksaan perusahaan. Namun, secara paralel tim gabungan dan Polri sudah bergerak menelusuri dua lokasi awal di kawasan Batangtoru, yakni Garuga dan Agoli.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah mengantongi penyebab dasar banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Sumatera akhir November kemarin.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut Prabowo telah menerima laporan komprehensif mengenai penyebab banjir besar tersebut.

Muzani menjelaskan, dari berbagai foto dan rekaman lapangan yang ia amati, terlihat jelas tumpukan kayu hanyut yang diduga bukan berasal dari pohon-pohon roboh akibat badai, melainkan kayu bekas tebangan lama.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |