Lowongan 20 Insinyur Dilamar 23 Ribu Orang, Heru Subagia: Ekonomi Seret, Sarjana Jadi Korban Sistem

1 day ago 9
Pencari kerja mendatangi bursa lowongan pekerjaan Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 di President University Convention Center Jababeka, Selasa.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah. Pencari kerja mendatangi bursa lowongan pekerjaan Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 di President University Convention Center Jababeka, Selasa.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, turut memberikan komentarnya mengenai kondisi ketenagakerjaan dan pembangunan nasional.

Ia menilai, pembangunan besar-besaran yang dilakukan Presiden Jokowi selama dua periode justru tidak berdampak signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Blak-blakan, Heru menyebut bahwa fakta tingginya angka pengangguran semakin nyata, apalagi setelah Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa sebanyak 23.000 pelamar bersaing untuk hanya 20 posisi kerja di perusahaannya.

"Apa yang sudah dilakukan Jokowi dalam pembangunan, khususnya infrastruktur, nyata-nyata tidak menghasilkan ekosistem ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Kamis (12/6/2025).

Dikatakan Heru, meskipun infrastruktur dibangun dengan anggaran ribuan triliun rupiah, tidak ada keberlanjutan yang berdampak pada tumbuhnya peluang ekonomi rakyat.

Ia menegaskan, pembangunan yang tidak menghadirkan ekosistem industri dan kewirausahaan hanyalah proyek jangka pendek.

Tak hanya Jokowi, Heru juga menyentil pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru berjalan tujuh bulan. Ia menilai janji kampanye Prabowo untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja dan menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2025 belum menunjukkan hasil.

“Faktanya, ekonomi Indonesia masih lesu. Investasi belum masuk secara signifikan, dan banyak perusahaan justru gulung tikar. Harapan masyarakat akan pekerjaan baru justru makin jauh,” tambahnya.

Ia menyebut bahwa kegagalan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menyentuh akar masalah sistem pendidikan di Indonesia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |