
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, yang menewaskan 13 orang, memicu sorotan tajam dari kalangan legislatif.
Anggota Komisi III DPR RI, Lola Nelria Oktavia, mendesak agar TNI dan Polri bersikap terbuka dan segera melakukan investigasi menyeluruh atas insiden tersebut.
“Tragedi di Garut ini menyisakan luka mendalam, baik bagi keluarga korban maupun masyarakat luas. Korban luka juga harus mendapatkan penanganan cepat dan perawatan terbaik agar jumlah korban jiwa tidak bertambah,” ujar Lola dalam keterangannya, dilansir dari laman resmi DPR RI pada Rabu (14/5/2025).
Insiden yang terjadi pada Senin (12/5/2025) itu menewaskan sembilan warga sipil dan empat anggota TNI. Ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi yang dilakukan di daerah terpencil, dengan jarak tempuh sekitar tiga jam dari Polres terdekat.
Lola menilai bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut seharusnya dilandasi oleh perencanaan matang, terutama karena ini bukan kali pertama dilakukan.
“Ini bukan kegiatan yang pertama dilaksanakan. Jarak dengan Polres juga sekitar tiga jam. Jadi, seharusnya sudah ada pertimbangan yang matang, termasuk dalam hal pengalaman penyelenggaraan kegiatan yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan masyarakat,” jelasnya.
Politisi Fraksi Partai NasDem itu menekankan pentingnya transparansi dalam proses penyelidikan dan evaluasi sistem pengelolaan amunisi oleh TNI dan Polri.
“Saya berharap TNI dan Polri dapat memberikan transparansi dalam penanganan kasus ini, sekaligus memperbaiki sistem keamanan dalam pengelolaan amunisi,” tegas Lola.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: