Kritik TNI Isi Jabatan Sipil, Tere Liye: Tentara Melakukan Kejahatan Minta Diadili Pengadilan Militer

1 day ago 6
ILUSTRASI. TNI (Dok JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Penulis Novel, Tere Liye ikut menyindir terkait pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal mempertanyakan terkait pengiringan isu pihak terkait TNI akan dibawa kembali menjalani dwifungsi.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Tere Liye menyebut tentara yang melalukan kejahatan justru minta diadili lewat pengadilan militer menurutnya kampungan.

Kemudian ia menyindir terkait jendral yang memiliki haji dan penghasilan yang tidak nyambung dengan kekayaannya.

“Yang kampungan itu adalah: saat tentara melakukan kejahatan; eeeh dia minta diadili lewat pengadilan militer,” tulisnya dikutip Kamis (13/3/2025).

“Yang kampungan itu adalah: saat jenderal2 yg gajinya, penghasilannya nggak nyambung dgn kekayaannya; hartanya puluhan, ratusan milyar. Dan begitulah, ngaku hibah tanpa akta, warisan, bla bla bla. Di atas sana kaya raya; prajurit di bawah entah apa kabarnya,” ujarnya.

Lanjut, ia menyebut pernyataan KSAD yang seolah-olah tidak mau dikritik dan menurutnya kampungan.

“Yang kampungan itu adalah: saat orang2 ini baperan dikritik. Nuduh agenda aseng. Nuduh ada kepentingan. Dia kesal banget dikritik oleh rakyat sendiri. Padahal ngaku TNI bersama rakyat,” sebutnya.

“Yang kampungan itu adalah: ada militer yg maruk, dia pengen berpangkat hingga jenderal, dia pengen juga kerja di BUMN, sipil; dia pengen di politik, pengen semua,” tambahnya.

Tere Liye pun menyindir terkait peraturan yang saat ini diperdebatkan terkait TNI aktif yang tidak boleh duduk di Pemerintahan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |