
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial tengah diramaikan seruan untuk menarik uang tabungan di rekening bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ajakan menarik tabungan di Bank BUMN ini imbas rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Warganet di media sosial mengkhawatirkan Danantara bernasib sama skandal korupsi badan investasi milik Pemerintah Malaysia, 1MDB (1Malaysia Development Berhad). Salah satu skandal korupsi terbesar di dunia ini melibatkan penyelewengan dana milik perusahaan investasi strategis milik pemerintah Malaysia.
Salah satu platform media sosial yang ramai membahas seruan tarik dana dari bank BUMN adalah X (Twitter). Ada lebih dari 100.000 cuitan warganet berkaitan dengan sovereign wealth fund (SWF) atau dana investasi pemerintah hinga Kamis (20/2/2025)
Bahkan, mulai muncul hashtag atau tagar Tarik Uang dari Bank BUMN di Twitter.
“Mencurigakan dan mengerikan jika Danantara tidak bisa diperiksa @KPK_RI (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan @bpkri (Badan Pemeriksa Keuangan) ya, apalagi ada mantan napi koruptor BI (Bank Indonesia) di sana. Ayo pindahin uang kita dari bank BUMN,” cuit salah satu akun X @dr_alt* yang dikutip Kamis, (20 /2/2025).
“Kalau tidak percaya Danantara, mari tarik uang dari bank BUMN. Simpan uangmu entah di mana saja, asal jangan di bank BUMN,” tulis akun X (Twitter) @Pemulung****.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pembentukan BP Danantara merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi bagi perusahaan atau BUMN yang terlibat di dalamnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: