Hutan Disulap Jadi Lahan Sawit, Pakar UGM Ingatkan Malapetaka Selanjutnya

1 week ago 21
Ilustrasi kebun kelapa sawit. (INT)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera tak hanya menelan ratusan korban jiwa, namun juga merusak habitat dari satwa dan menewaskannya.

Seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati akibat banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Gajah tersebut mati terbenam di antara tumpukan kayu hutan dan lumpur hitam yang terbawa banjir. Hal diduga akibat dari longsornya habitat asli mereka karena bencana banjir tersebut.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo menekankan kepada semua pihak terkhusus pemerintah untuk menaruh perhatian serius bagi agar memperhatikan habitat dari satwa, tidak hanya gajah saja, melainkan semua binatang harus dilindungi. Karena wilayah Sumatera memiliki beragam jenis spesies flora dan fauna.

“Jadi, hilangnya habitat karena ulah manusia itu dengan sendirinya juga, flora dan faunanya juga ikut menjadi korban,” jelasnya dikutip dari situs resmi UGM, Selasa (2/12).

Wisnu menyebut, banjir bandang yang disebabkan oleh alih fungsi lahan perkebunan sawit tersebut tentu mengakibatkan gajah-gajah menjadi terfragmentasi dan menjadi semakin terjepit.

Tidak hanya kelapa sawit, habitat asli dari gajah juga dialihfungsikan menjadi pertambangan, pembuatan jalan, permukiman, dan perladangan. Selain gajah yang menjadi korban, bentang alam pun kian menyusut akibat dari ulah manusia. Hal tersebut membuat gajah terseret ke pemukiman warga.

"Padahal untuk seekor gajah itu perlu tempat untuk sosialisasi, berkumpul bersama dengan kelompok gajah, dengan kawanan gajah yang lain. Kemudian dia sudah memiliki jalur misalnya untuk mandi, mencari makan, berkembang biak di habitat yang nyaman, sehingga populasinya bisa semakin meningkat. Tapi dengan adanya kondisi seperti ini, itu akan membuat mereka itu juga semakin terjepit dan terpaksa terseret ke pemukiman,” jelas Wisnu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |