
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perbincangan soal tampilan "lorem ipsum" di layar media interaktif Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terus bergulir. Kali ini, giliran politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, yang turut angkat bicara.
Ferdinand menyoroti unggahan foto yang menampilkan Staf Khusus Menteri Pertahanan, Deddy Corbuzier, tengah menghadiri rapat koordinasi di Kemenhan.
Dalam foto yang dibagikan akun resmi @Kemhan_RI pada Jumat (14/2/2025), Deddy terlihat memperhatikan layar besar yang menuai kritik karena menampilkan teks dummy "lorem ipsum."
Namun, Ferdinand justru menyinggung aspek lain dari peristiwa tersebut. Ia menilai Deddy kurang memahami batasan dalam membagikan informasi dari lingkungan Kemenhan.
Ferdinand menegaskan bahwa banyak informasi di Kemenhan yang bersifat rahasia dan tidak bisa dibuka ke publik.
"Saya sebetulnya tidak ingin banyak komentar tentang ini yah. Saya hanya ingin menyatakan, ini pesan kepada Deddy Corbuzier, agar belajar lagi tentang hal-hal di Kementerian Pertahanan," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (19/2/2025) malam.
Ia menekankan bahwa ada batasan ketat dalam penyebaran informasi dari instansi tersebut.
“Banyak hal di sana yang bersifat rahasia dan tidak boleh diketahui publik. Bahkan, ada yang sifatnya haram untuk dipublikasi,” tambahnya.
Ferdinand pun menyarankan agar Deddy lebih berhati-hati dalam menunjukkan aktivitasnya di Kemenhan.
“Kalau mau petantang-petenteng dengan jabatannya sebagai Stafsus Kemenhan, lebih baik foto di halaman depan saja. Bisa di tiang bendera sambil hormat, atau mungkin di kolam yang ada di sana. Jangan di ruang yang memang sifatnya tertutup,” sindirnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: