
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean menyoroti cuitan lama akun resmi Partai Gerindra yang kembali viral usai Stafsus Kemkomdigi Rudi Valenka diduga menyebarkan Undang-Undang palsu.
Dikatakan Ferdinand, cuitan Gerindra itu berasal dari masa Pilpres, namun isinya tetap relevan hingga saat ini.
Ia menilai bahwa kekuasaan selalu berubah, dan kini Gerindra yang dulu lantang menuding pihak lain sebagai penyebar hoaks, justru menjadi pelaku utama penyebaran informasi menyesatkan.
"Ketika Gerindra saat ini menjadi penguasa, mereka lah pembuat hoaks yang paling masuk akal dan hebat," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Minggu (24/2/2025).
Ferdinand mengatakan, cuitan admin Partai Gerindra itu bisa saja berlaku selamanya.
"Siapapun penguasa akan berlaku, sehingga ketika Gerindra pun saat ini menjadi penguasa yah mereka lah pembuat hoax yang paling masuk akal dan hebat," tukasnya.
Ferdinand menyoroti bagaimana partai penguasa memiliki infrastruktur yang mendukung penyebaran narasi tertentu.
"Karena memiliki infrastruktur untuk itu, jadi saya tidak kaget dengan apa yang terjadi," Ferdinand menuturkan.
Ia pun mengaku tidak heran melihat Stafsus Kemkomdigi Rudi Valenka atau yang dikenal sebagai Kurawa menyebarluaskan Undang-Undang yang ternyata tidak sesuai dengan aslinya.
"Apalagi sekarang Stafsus Komdigi si Kurawa malah menyebar isi undang-undang yang tidak sesuai. Artinya itukan sebetulnya kejahatan dalam hukum," imbuhnya.
Namun, Ferdinand pesimistis bahwa kasus ini akan diproses secara hukum, mengingat posisi Rudi Valenka sebagai bagian dari pemerintahan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: