Etika Penegakan Hukum Kejagung Dipertanyakan Usai Bertemu Erick Thohir hingga Larut Malam

1 month ago 36
Jaksa Agung ST Burhanuddin

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Jaksa Agung Burhanuddin menuai sorotan publik.

Apalagi di tengah kasus dugaan korupsi yang menyeret PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina. 

Pemerhati sosial dan politik, Jhon Sitorus mengecam keras dan menyebut Kejaksaan Agung melanggar etika penegakan hukum.

“Bertemu Erick Thohir, Kejagung melanggar etika penegakan hukum,” kata Jhon dalam akun X pribadinya, Senin, (3/3/2025). 

“Pada saat Kejagung menyelidiki kasus korupsi 1.000 T Pertamina, Jaksa Agung malah bertemu bosnya, Erick Thohir,” lanjutnya.

Dia mempertanyakan, bagaimana bisa sebuah lembaga penegak hukum menyediakan waktu dan ruang bersama Menteri BUMN hingga larut malam?

Seharusnya kata dia, seorang Jaksa Agung menjaga jarak dengan kepada lembaga yang anak usahanya korup dan bermasalah.

“Lalu siapa yang bisa menjamin jika Jaksa Agung benar-benar tidak goyah pendiriannya soal kasus korupsi Pertamina ini?,” tutur pegiat media sosial ini. 

Apalagi dengan RUU Kejaksaan yang baru lanjut dia, maka lembaga kejaksaan berpotensi powerful dan bisa bertindak seenaknya.

“Jika Kejaksaan bersalah, lantas siapa yang akan menindak mereka dengan kewenangan sebesar itu? Sementara untuk menindak mereka harus butuh izin dari Jaksa Agung?,” ungkapnya. 

Dia menegaskan terus mendukung pemberantasan korupsi, mendukung Kejagung menindak koruptor.

“Tetapi kita ingin lembaga Kejaksaan Agung tidak ternodai dengan pengaruh-pengaruh kotor saat mengeksekusi sebuah kasus,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |