Ekonom Bilang Danantara dan RUU TNI Faktor IHSG Anjlok, Said Didu: antara Harapan Pertumbuhan atau Kebangkrutan

16 hours ago 5
Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu kembali mengkritik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

Menurutnya, badan pengelola investasi strategis tersebut antara harapan menjadi motor pertumbuhan ekonomi atau berubah menjadi sumber kebangkrutan Indonesia.

“Danantara, antara harapan menjadi motor pertumbuhan ekonomi, tidak berubah menjadi sumber kebangkrutan ekonomi,” kata Said Didu melalui akun X pribadinya, Rabu, (19/3/2025).

Lebih lanjut kata dia, Danantara butuh kebijakan tegas dan fakta bahwa lembaga yang baru saja diluncurkan itu bebas dadi intervensi non-korporasi.

“Butuh kebijakan tegas dan fakta, bukan pidato bahwa Danantara bebas dari intervensi non-korporasi,” tandas pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini. 

Pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy mengatakan, protes terhadap Danantara dan revisi Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi bagian dari anjloknya Indek Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Protes terhadap Danantara dan revisi UU TNI, merupakan penyebab internal anjloknya IHSG. Ada juga penyebab lainnya,” jelasnya. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pengelolaan Danantara diharapkan dapat mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa demi kesejahteraan rakyat. 

Menurut Presiden, pemerintah telah membuktikan komitmennya dengan disiplin dan tata keuangan yang bertanggung jawab.

“Kita telah membuktikan komitmen dalam mengelola kekayaan negara dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggungjawab dalam 100 hari pertama pemerintah yang saya pimpin, kami berhasil mengamankan lebh dari 300 triliun rupiah, hampir 20 miliar dolar dalam bentuk tabungan negara,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |