
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Aksi demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Sulsel yang berlangsung pada Jumat (21/2/2025) tidak hanya menimbulkan ketegangan dengan aparat kepolisian, tetapi juga berdampak kepada para pengguna jalan.
Kemacetan panjang di sekitar Jalan Urip Sumoharjo membuat banyak warga yang melintas merasa terganggu.
Salah satu pengguna jalan, Burhan (32), mengeluhkan dampak aksi tersebut terhadap aktivitasnya sepulang kerja.
"Saya tersiksa juga ini, pulang kerja capek-capek, malah dapat macet," ujar Burhan.
Meskipun memahami perjuangan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi rakyat, Burhan berharap aksi unjuk rasa tidak sampai menyulitkan masyarakat yang juga sedang berjuang menjalani kehidupan sehari-hari.
"Kita paham mahasiswa memperjuangkan hak rakyat, tapi jangan susahkan rakyat. Bukan saya tidak mendukung perjuangan mahasiswa, tapi coba pikirkan rakyat juga," tambahnya.
Kemacetan yang terjadi membuat banyak warga terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu di jalan.
Burhan mengaku masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah, tetapi terhambat akibat macet yang tak kunjung terurai.
"Ini kalau begini macet, sementara saya masih harus mengerjakan pekerjaan di rumah, kan rakyat juga susah," keluhnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan massa aksi terus menyuarakan bentuk protesnya hingga Jumat (21/2/2025).
Kali ini, ratusan mahasiswa itu tergabung dari sejumlah kampus, seperti UNM, Unismuh, UMI, UNIBOS, STIEM Bongaya, UINAM, hingga Universitas Sawerigading.
Mereka bersatu menyeruduk kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, pada Jumat (21/2/2025). Meminta agar para wakil rakyat bisa menjadi penyambung lidah mereka ke pusat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: