
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ratusan mahasiswa di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar masih bertahan hingga pukul 18.47 Wita pada Jumat (21/2/2025).
Pantauan di lokasi, mahasiswa yang tergabung dari sejumlah kampus di Kota Makassar menunggu rekan-rekannya yang masuk berdialog dengan pimpinan DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi.
Mereka kembali membakar ban bekas tepat di depan pintu gerbang kantor DPRD Sulsel sambil bergantian melakukan orasi.
"Ini rumah kita, mereka (anggota DPRD Sulsel) digaji dari uang kalian, berdiri kawan-kawan, rapatkan barisan," ujar orator perempuan dengan suara lantang.
Ia menegaskan, jika saja para pejuang dulu masih hidup dan melihat kondisi Indonesia saat ini, mereka akan menangis.
"Pendiri bangsa menangis melihat kondisi negeri saat ini. Betapa gawatnya bangsa saat ini," ucapnya.
Bersikeras ikut masuk menyusul rekan-rekannya, ia menyemprot petugas Kepolisian yang berjaga agar membukakan pintu pagar.
"Ayo rapatkan barisan, pak Polisi kalian itu tugasnya mengayomi, jangan halangi gerakan kami," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan massa aksi terus menyuarakan bentuk protesnya hingga Jumat (21/2/2025).
Kali ini, ratusan mahasiswa itu tergabung dari sejumlah kampus, seperti UNM, Unismuh, UMI, UNIBOS, STIEM Bongaya, UINAM, hingga Universitas Sawerigading.
Mereka bersatu menyeruduk kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, pada Jumat (21/2/2025). Meminta agar para wakil rakyat bisa menjadi penyambung lidah mereka ke pusat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: