
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mendengar aspirasi para nelayan bahwa keberadaan pagar laut di Tangerang sepanjang 30.16 KM sangat mengganggu. Sebab, terdapat sekitar 4200 nelayan tangkap dan budidaya yang terdampak dengan adanya pagar laut.
Jika keluarga nelayan juga dihitung, maka jumlah warga terdampak bisa mencapai 21.000 orang.
Menurutnya, para nelayan selama ini menggantungkan hidup kepada pesisir di Pelabuhan Tanjung Pasir Tangerang sebagai zona tangkap ikan nelayan tradisional dan pembudidaya.
Maka dari itu, ia mengungkapkan bahwa Komisi IV DPR RI masih terus memantau dan mengawal kasus Pagar Laut Tangerang dan Bekasi agar menjadi pelajaran penting akan tata kelola ruang wilayah laut yang berkeadilan.
“Kita harus pastikan bahwa, pertama, nelayan sudah bisa bekerja kembali dengan baik pasca pembongkaran pagar laut. Kedua, proses hukum harus tetap dikawal dan dilaporkan kepada komisi IV sebagai bagian pertanggungjawaban pada publik,” katanya, Sabtu (22/2/2025).
Politisi Fraksi PKS ini juga mengapresiasi proses pembongkaran Pagar Laut di Tangerang sepanjang 30.16 KM yang diperintahkan Presiden Prabowo.
Pembongkaran tersebut sebagaimana dilakukan oleh seluruh stakeholder terutama TNI AL sebagai pelopor dan ujung tombak teknis pembongkaran yang diselesaikannya dalam waktu kurang lebih tiga pekan.
“Kawan-kawan TNI AL sudah bekerja dengan spirit merah putih untuk hadirkan kedaulatan negara di perairan laut kita, melindungi nelayan, dan keberlanjutan kesejahteraan nelayan kita,” kata Riyono.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: