
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi menyoroti terkait PT Sanken yang bakal berhenti beroperasi di Indonesia.
Melalui cuitan di media sosial X pribadinya, Islah menyebut kondisi saat sudah cukup buruk.
Ia mengibaratkan Indonesia sebagai postur seseorang yang tidak seksi lagi. Sehingga membutuhkan operasi plastik (oplas).
“Kita bukan hanya harus dandan, tapi butuh Oplas total. Postur kita tidak lagi terlihat seksi,” tulis Islah Bahrawi dikutip Jumat (21/2/2025).
Selain Sanken, ia menyebut masih banyak perusahan-perusahaan lain yang kabarnya juga bakal berhenti.
Dan Islah mengatakan perusahan-perusahaan ini lebih memilih merelokasi ke negara lain.
“Kabarnya masih banyak perusahaan besar yg akan merelokasi investasinya ke negara lain. Parah banget!,” paparnya.
Islah Bahrawi pun menyinggung sikap Pemerintah yang terlihat acuh dan lebih mementingkan kekuasaan.
“Selain mikirin taik kucing kuatnya kekuasaan, pemerintah mikirin beginian gak sih?,” ujarnya.
Kementerian Perindustrian menyebut pabrik Sanken di Cikarang, Jawa Barat, memproduksi barang industri peralatan listrik seperti Switch Mode Power Supply (SMPS) dan transformer.
Bukanlah perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, AC hingga kulkas.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan pabrik yang ditutup adalah milik PT Sanken Indonesia. Tidak ada hubungannya dengan PT Sanken Argadwija yang berlokasi di Tangerang, Banten.
(Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: