Benarkah Ikan Asin Picu Kanker Nasofaring? Berikut Faktanya

2 weeks ago 21

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi ikan asin dengan jumlah di luar batas, bisa menjadi pemicu terjadinya kanker ganas.

Mengonsumsi Ikan asin merupakan salah satu kebiasaan masyarakat, apalagi yang tinggal di daerah pesisir pantai.

Namun kebiasaan ini harus diantisipasi agar tidak terjadi penyakit yang tidak diinginkan.

Berdasarkan penjelasan Dr. Andhika Rachman, SpPD, seorang spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi, dari Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), bahwa pemicu nomor 2 terjadinya kanker ialah bahan pengawet termasuk ikan asin, setelah rokok menduduki posisi pertama.

"Kita terbiasa makan ikan asin dalam jumlah banyak, kemudian makanan pengawet atau pewarna. Jadi seperti itu pengawet, penyedap rasa, kemudian termasuk pengawet di ikan asin. Jadi sebenarnya tidak hanya ikan asin saja, tapi yang diawetkan itu yang memiliki potensi untuk menjadi kanker," Jelas Dr. Andhika, dikutip Minggu (23/2/2025).

Lebih lanjut, Dr. Andhika juga mengungkapkan bahwa tidak semua orang mengonsumsi ikan asin dapat terkena kanker tenggorokan (nasofaring). karena untuk bertumbuh, kanker memerlukan dua hal yakni gen dan lingkungan yang mendukung.

Namun, perlu diketahui bahwa makanan yang mengandung pengawet berupa garam dalam jumlah yang sangat besar, terdapat virus yang bernama 'Ebstein-barr' atau yang biasa disebut EBV.

Dalam jumlah konsumsi yang banyak, terutama dibarengi rokok, EBV menyebabkan perubahan mutasi gen terutama di daerah saluran napas.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan terhadap 281 orang dengan kanker nasofaring di RSCM, 70 persen pasien tersebut rutin mengonsumsi ikan asin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |