Beda Iklan dan Realita, Pakar Komunikasi Desak Aqua Jujur Soal ‘Air Pegunungan’

8 hours ago 4
Komisi VII dan AMDK. (INT)

Fajar.co.id, Jakarta – Berawal dari perdebatan di Komisi VII DPR RI, isu mengenai kejelasan komunikasi merek air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua kini telah menarik perhatian sejumlah pakar komunikasi.

Para ahli menyoroti adanya kesenjangan antara citra "air pegunungan" yang telah lama dikampanyekan dalam iklan dengan fakta operasional terkait pengambilan sumber air melalui metode pengeboran.

Kondisi ini mendorong desakan kepada Danone, pemilik merek Aqua, untuk meningkatkan kejujuran dan transparansi dalam komunikasinya.

Kejelasan Sumber Air dan Persepsi Publik

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara, Algooth Putranto, mengemukakan bahwa narasi visual dalam iklan Aqua telah membentuk persepsi publik.

Ia menambahkan bahwa visualisasi iklan tersebut dapat membuat perbedaan antara ekspektasi publik dan realitas di lapangan menjadi signifikan.

"Padahal, air itu dipompa dari akuifer (lapisan batuan di bawah tanah) dengan metode pengeboran. Ini adalah persoalan kejelasan komunikasi," ujar Algooth.

Pandangan serupa disampaikan oleh Safaruddin Husada, peneliti strategi komunikasi dari LSPR Institute. Menurutnya, komunikasi merek perlu berpegangan pada prinsip kebenaran yang disampaikan secara eksplisit.

"Publik perlu mengetahui bahwa air itu memang bersumber dari akuifer pegunungan yang terlindungi. Celah persepsi inilah yang berpotensi menimbulkan kebingungan konsumen," jelas Safaruddin.

Konsistensi Komunikasi Merek

Selain isu sumber air, para pengamat juga menunjuk adanya inkonsistensi komunikasi Aqua pada isu sebelumnya. Algooth Putranto merujuk kembali pada polemik terkait kandungan Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |